1. Tari Kuda Kepang
Biasanya tari Kuda Kepang dibawakan oleh 11 orang penari dan seorang yang berfungsi sebagai pemimpin (Jawa = Pelandang). Tari Kuda Kepang (Emblek) ini diambil dari legenda Raja Panji (Babad Jenggala, Kediri). Tarian ini mempunyai ritme sedang hingga cepat dan penuh dengan gerakan-gerakan yang energik dan bersemangat. Musik gamelan mengiringi para pemain dalam memerankan tokoh yang ada dalam babad. Dari kostum yang dikenakan hingga komposisi gerak tarian dapat dilihat adanya perbedaan karakter yang dimainkan. Ada yang berperan sebagai seorang prajurit yang sedang latihan perang-perangan dengan menunggang kuda. Ada yang menggambarkan seorang tokoh Adipati atau pangeran yang juga sedang menunggang kuda. Ada juga yang menggambarkan Abdi yang memelihar kuda, mulai dari mengeluarkan kuda dari kandangnya, memandikan kuda sampai melatih kuda berlari dan sebagainya. Tari Kuda Kepang ini dapat disuguhkan di bagian awal maupun di bagian akhir pentas seni lengger.
2. Tari Gambyong Lengger
Tari Gambyong Lengger merupakan tarian selamat datang yang dibawakan oleh dua orang penari lengger dengan suasana gembira.
3. Tari Sulasih
Nuansa mistis mulai dapat dirasakan ketika tari sulasih mulai dimainkan. Tari sulasih dibawakan oleh seorang penari pria yang menggunakan topeng. Tarian ini ditujukan untuk mengundang roh Bidadari (Endang Larasati) agar mau turun dan melindungi semua penari selama pentas berlangsung.
4. Tari Kinayaan
Merupakan tari yang dibawakan oleh penari Topeng halus (alusan) sebagai pembuka atau selamat datang kepada para Endang atau Roh yang lain yang telah melindungi para pemain.
Biasanya tari Kuda Kepang dibawakan oleh 11 orang penari dan seorang yang berfungsi sebagai pemimpin (Jawa = Pelandang). Tari Kuda Kepang (Emblek) ini diambil dari legenda Raja Panji (Babad Jenggala, Kediri). Tarian ini mempunyai ritme sedang hingga cepat dan penuh dengan gerakan-gerakan yang energik dan bersemangat. Musik gamelan mengiringi para pemain dalam memerankan tokoh yang ada dalam babad. Dari kostum yang dikenakan hingga komposisi gerak tarian dapat dilihat adanya perbedaan karakter yang dimainkan. Ada yang berperan sebagai seorang prajurit yang sedang latihan perang-perangan dengan menunggang kuda. Ada yang menggambarkan seorang tokoh Adipati atau pangeran yang juga sedang menunggang kuda. Ada juga yang menggambarkan Abdi yang memelihar kuda, mulai dari mengeluarkan kuda dari kandangnya, memandikan kuda sampai melatih kuda berlari dan sebagainya. Tari Kuda Kepang ini dapat disuguhkan di bagian awal maupun di bagian akhir pentas seni lengger.
2. Tari Gambyong Lengger
Tari Gambyong Lengger merupakan tarian selamat datang yang dibawakan oleh dua orang penari lengger dengan suasana gembira.
3. Tari Sulasih
Nuansa mistis mulai dapat dirasakan ketika tari sulasih mulai dimainkan. Tari sulasih dibawakan oleh seorang penari pria yang menggunakan topeng. Tarian ini ditujukan untuk mengundang roh Bidadari (Endang Larasati) agar mau turun dan melindungi semua penari selama pentas berlangsung.
4. Tari Kinayaan
Merupakan tari yang dibawakan oleh penari Topeng halus (alusan) sebagai pembuka atau selamat datang kepada para Endang atau Roh yang lain yang telah melindungi para pemain.
5. Tari Bribil
Pada saat tari Bribil ini penari topeng menggunakan Topeng Thelengan agak Gechul yang menggambarkan rasa cinta kasih. Hal ini juga sebagai pertanda bahwa para dayang telah turun dan menyatu bersama penari lengger.
Read more https://yessicaayu30.wordpress.com/tarian-khas-daerah-wonosobo/
Pada saat tari Bribil ini penari topeng menggunakan Topeng Thelengan agak Gechul yang menggambarkan rasa cinta kasih. Hal ini juga sebagai pertanda bahwa para dayang telah turun dan menyatu bersama penari lengger.
Read more https://yessicaayu30.wordpress.com/tarian-khas-daerah-wonosobo/